PIAGAM GUMI SASAK BESOPOQ ANGEN DALAM GUMI SASAK
Berawal
dari kekhawatiran beberapa tokoh Budaya mengenai kelestarian serta eksistensi
budaya Sasak karena kebudayaan Sasak telah rapuh dikalangan orang Sasak. Orang Sasak
tidak lagi memahami kebudayaannya sendiri. Piagam Gumi Sasak pertama kali
digagas oleh Drs.H.Lalu Agus Fathurrahman, beliau merupakan Budayawan. Tujuan
utama pembuatan Piagam Gumi Sasak itu sendiri ialah menyatukan roh atau
mengembalikan semangat dan jatidiri Suku
Sasak serta menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Suku Sasak itu ada,
eksistensinya masih ada dikalangan orang
Sasak. Maka disusunlah sebuah dokumen yang berisi tentang tujuan serta
cita-cita orang Sasak atas bangsa Sasak ke depannya. Piagam Gumi Sasak adalah
suatu dokumen yang menjadi bukti bahwa masyarakat Sasak ingin membangun,
menyatukan, dan menegakkan kebudayaan Sasak berdasarkan Roh Sasak. Suku Sasak
banyak memiliki warisan-warisan tradisi budaya yang sangat unik dan menarik,. Suku
Sasak jika dibandingkan dengan Suku Bali, Jawa, Suku Sasak lah yang paling tua
usianya. Kita patut bangga menjadi bagian dari Bangsa Suku Sasak, terlebih lagi
kita sebagai penerus yang memiliki kewajiban mempertahankan jatidiri sebagai
Suku Sasak karena Suku Sasak telah menjadi perhatian negara lain karena banyak memiliki tradisi
yang sangat menarik untuk dipelajari.
Piagam
Gumi Sasak dibacakan di Mataram, 14 Mulut tahun Jimawal / 1437 H 26 Desember
2015 yang dihadiri oleh beberapa tokoh, yaitu Ketua Majelis Adat Sasak, Ketua
Asosiasi Tradisi Lisan NTB, Tokoh Agama, Tokoh Budaya, Sejarawan, Ahli Bahasa,
dan beberapa tokoh masyarakat yang ada di NTB.
Piagam Gumi Sasak pertama kali dibacakan di Museum NTB dan disetiap acara kebudayaan Piagam Gumi Sasak selalu dibacakan.
PIAGAM GUMI SASAK
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Menjadi bangsa
Sasak adalah amanah yang harus dipertanggung-jawabkan kepada Allah SWT dan
generasi mendatang. Menunaikan amanah Sasak itu sejatinya merupakan matarantai
sejarah kemanusiaan, melalui simbol-simbol yang diletakkan dalam pemikiran
bangsa Sasak yang terhampar di Gumi Paer. Simbol-simbol itu merupakan
tanda-tanda yang terbaca yang membawa kembali menuju jatidirinya yang sebenarnya.
Perjalanan
sejarah bangsa Sasak yang diwarnai oleh hikmah yang tertuang dalam berbagai
bencana yang menenggelamkan, mengaburkan, dan menistakan keluhuran budaya
Sasak. Berbagai catatan penekanan, pendangkalan makna, pengaburan jatidiri,
sampai pembohongan sejarah dengan berbagai kepentingan para penguasa yang masih
berlangsung hingga saat ini, melalui pencitraan budaya dan sejarah Bangsa yang
ditulis dengan perspektif dan kepentingan kolonialisme dan imperialisme modern.
Hal itu telah membuat bangsa ini menjadi Bangsa inferior yang tak mampu tegak
di antara bangsa-bangsa lain dalam rangka menegakkan amanat kefitrahannya
sebagai sebuah bangsa.
Sadar akan hal
tersebut, kami anak-anak bangsa Sasak mengumumkan PIAGAM GUMI SASAK sebagai
berikut:
Pertama:
Berjuang bersama menggali dan menegakkan jatidiri bangsa Sasak demi
kedaulatan dan kehormatan budaya Sasak.
Kedua:
Berjuang bersama memelihara, menjaga, dan mengembangkan khazanah intelektual
bangsa Sasak agar terpelihara kemurnian kebenaran, kepatutan, dan keindahannya
sesuai dengan roh budaya Sasak.
Ketiga:
Berjuang bersama menegakkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui
karya-karya kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju
dengan menjunjung tinggi nilai religiusitas dan tradisionalitas.
Keempat:
Berjuang bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru dengan
kejatidirian yang kuat untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
Kelima:
Berjuang bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egaliter,
bersatu, dan berwibawa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan kekuatan serta memberkahi perjalanan bangsa Sasak menuju
kemaslahatan seluruh umat manusia.
Mataram, 14 Mulut tahun Jimawal / 1437 H
26
Desember 2015
Ditandatangani bersama kami,
Drs. Lalu Azhar
Drs. Haji Lalu
Mujtahid
Drs. Lalu Baiq
Windia M.Si
TGH. Ahyar Abduh
Drs. Haji Husni
Mu’adz MA., Ph. D
Dr. Muhammad Fajri,
M.A
Dr. Jamaludin,
M. Ag
Dr. Lalu Abd.
Kholik, M.Hum.
Drs. H. A. Muhit
Ellepaki, M. Hum
Dr. H. Sudiman
M. Pd
Dr. H. L., Agus
Fathurraman
Mundzirin
L. Ari Irawan,
SE., S. PD., M. Pd
Untuk menyaksikan pembacaan teks Piagam Gumi Sasak selengkapnya , dapat mengunjungi link di bawah ini.
https://www.youtube.com/watch?v=tRCvsdfGuq8
(Narasumber: Bapak Sadaruddin).
Mantap👍 informasi seperti ini menambah pengetahuan tentang kebudayaan sasak yg belum kita ketahui
BalasHapusMantap jiwa. Terimakasih
BalasHapusSemoga bermanfaat bagi generasi muda
BalasHapus👍
BalasHapusInformasi yg bermanfaat terimkasih min !
BalasHapusterimakasih info.a😊😊 mari berjuang bersama melestarikan budaya sasak😊💪
BalasHapusIni adlah momentum kbangkitan gumi sasak,
BalasHapusMari rapatkan barisan.
"Dendek Lile Jari Kanak Sasaq"
Makasih infonya 😊😊
BalasHapusMakasih infonya 😊😊
BalasHapusArtikel yang sangat menarik, karena membahas tentang jati diri suku sasak itu sendiri,,,ilmu yg sangat bermanfaat.
BalasHapusTerima kasih infonya
BalasHapusWah luar biasa, piagam gumi sasak.
BalasHapusMenambah wawasan sekali sis, Makasih ☺
BalasHapusInformasi yang menarik dan menambah wawasan
BalasHapusInformasi yang bagus, menambah pengetahuan👍
BalasHapussangat menambah wawasan.
BalasHapusSemoga dengan adanya pernyataan tertulis ini, budaya Sasak tetep terjaga.
BalasHapusLuar biasa
BalasHapusSangat menambah wawasan.
BalasHapusSngat bermanfaat dan menambah wawasan. Terimakasih
BalasHapus