MENGIKAT JANJI

Sorong Serah Aji Krame merupakan salah satu upacara adat yang sulit untuk diabaikan maupun untuk dilupakan. Upacara ini dilakukan apabila ada yang melaksanakan pernikahan, upacara inilah yang disebut “Sorong Serah Aji Krame”. Sorong Serah terdiri dari kata “Sorong” dan “Serah”. Dalam bahasa Sasak “Sorong dan Serah “ teparan “Kerante Seroja” (kata Majemuk). Sorong artinya : mendorong , yang didorong tentu barang yang berat, dari segi nilai didorong untuk diserahkan. Jadi, Sorong Serah artinya serah terima dan yang diserah terimakan adalah nilai atau harga, yang telah dibiaskan (ditetapkan) oleh Krame. Krame adalah sekumpulan orang ahli agama , ahli adat, dan para tokoh lainnya yang telah dapat menetapkan tentang nilai dalam Sorong Serah Aji Krame, yang disorong serahkan ini merupakan lambing yang diwujudkan dalam bentuk benda yang terdiri dari : Sesirah, Pudak Arum, Salin Dede, Ceraken, Olen, Nampak lemah, Pemegat, Pencanangan/penjambeqan, dan Rombong. Jadi, semua itu merupakan lambing saja , tapi artinya yang terkandung didalamnya adalah Serah terima tanggung jawab dari orang tua pengantin wanita kepada pengantin laki-laki untuk bertanggung jawab kepada istrinya.
Arta Gegawan Terdiri
dari:
1. Sesirah (Otak Beli),Bokor/ Leweng, Osap, Benang Katak, Jarum dengan Benangnya, Sebilah keris.
2. Pudak Arum, Leweng bersama kain putih ukuran setelukungan.
3. Salin Dede, Leweng bersama kain batik ragi kodek.
4. Poniol Ceraken, Ponjol dari bamboo, ceraken yang isinya bermacam bumbu.
5. Olen-olen, Kotak/ Dungki yang isinya kain tenun berjumlah sesuai aji.
6. Nampak Lemah, Leweng bersama uang ringgit /kepingan uang 33 keping.
7. Pemegat , Piring yang isinya uang sejumlah Rp 100.000,00
8. Pencanangan / Penjambeqan, Penginang tempat rokok lekes
9. Rombong , Ponjol besar / gadang berisi beras , padi, jagung, kelapa, sayur mayor, buah-buahan, cabe, bawang merah dan putih, ayam/itik.
10. Laca-laca, Alu ditaruh antara pembayun dan penampi.
Sesirah (Otak Beli ) melambangkan dalam Aji Krame Sorong Serah pada tempat tertinggi yaitu kepala (Sasak Otak) asal muasal Sesirah atau Otak Beli menurut pitutur leluhur , dulunya setiap putri Raja/ Penganten wanita apabila kawin diikuti oleh Sepangan (budak), akan tetapi atas dasar kemuliaan manusia (HAM), maka sekarang sepangan tersebut digantikan dengan kain putih dan kain hitam (Ragi Komak). Hal ini melambangkan lain jenis kain yang ditempatkan dalam suatu wadah yaitu Bokor Emas atau leweng, dialasi dengan Osap (penutup muka orang yang meninggal dunia) allu diikuti dengan setukel Benang katak tampak dara, ditusukkan jarum dengan baduknya lalu dimasukkan sebilah keris pada ikatan benang tadi. Sesirah ini dibawa pada waktu besejati, beselabar, sampai dengan Sorong Serah. Pada acara Sorong Serah Aji Krame sesirah ini mempunyai aturan tersendiri dalam penataannya didalam leweng, apabila mmepelai sudah dinikahkan maka kain putih berada pada bagian atas dari kain hitam. Sebaliknya, apabila Sorong Serah dilaksanakan sebelum akad nikah maka kain hitam berada dibagian atas kain putih.
Pudak Arum ,Kain putih istilah didalam suku Sasak disebut “Sapuq Pengarat” atau Pudak Arum. Kain ini diperuntukkan kepada Kepala Dusun (Kadus) sebagai pemimpin yang telah memberikan jaminan keselamatan bagi rakyatnya.oleh karena itu suatu kewajaran untuk memberikan penghargaan cindera mata yang berupa kain putih yang akan digunakan sebagai ikat kepala (Sapuq).
Salin Dedeng / Salin Dede, Dedeng istilah Sasaknya adalah berereng/beredeng, yang artinya menghangatkan tubuhnya menggunakan api. Pada zaman dahulu prosesi ini dilakukan untuk penyembuhan bagi para ibu yang telah melahirkan. Setelah besar anaknya diambil orang, dalam hal ini untuk menyenangkan hatinya maka diberikanlah sang ibu selembar kain sebagai penghargaan.
Ceraken ,Ceraken adalah lambang kesehatan bagi kedua penganten. Ceraken diisi dengan reragian, sekuh (kencur), kunyiq (kunyit), untuk obat-obatan. Jaum (jarum) maknanya untuk menjahit atau memperbaiki apabila terjadi tidak saling memahami, pisau (ladik) memiliki makna menjaga diri, Semprong memiliki makna sebagai penerang dalam kehidupan, sedangkan bawang artinya mengantisipasi cemoohan bagi wanita atau menjaga agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Olen adalah suatu benda berbentuk kotak dihias luanya dengan cukli disebut juga dungki artinya uli-ulian atau hasil usaha sendiri. Olen sebagai lambang Aji yang dibuat dari kain Sesek buatan sendiri sesuai harga aji.
Nampak Lemah, Nampak berarti kelihatan. Lemah berarti tanah, artinya bias disaksikan oleh mata. Nampak lemah artinya mapan dalam keberadaan dalam status sosial seseorang dalam masyarakat terbukti dapat dilihat atau diselesaikan oleh keluarga atau lapisan masyarakat lainnya dan langsung diterima sebagai masyarakat. Dalam Sorong Serah Aji Krame ada tiga unsur yang mendasar yaitu: agama, pemerintah, dan masyarakat.
Pemegat , Pemegat atau yang sering disebut Pemutus Pebaos. Setelah di sorong dan di serah aji krame oleh pembayun diterimalah oelh pembayun penampi dan mengeceknya sesuai dengan penyerahan pembayun pemeserah. Pengecekan ini disaksiakn peserta siding adat. Jika ternyata cukup barulah diputuskan atau dipegat yang ditandai dengan memutuskan tali uang yang sudah ditentukan sebagai pemegatnya dengan dipegatinya pemegat ini dinyatakan bahwa Sorong Serah Aji Krame disebut sah. Terakhir , oleh yang diserahkan pemegat tali jinah ini, mengucapkan kaat-kata sebagai berikut: “sesampun puput tali jinah puniki tan onang hang gugat kaping pungkur”. Dalam bahasa Sasak artinya “ Endeqne kanggo ta gugat atawa teraosang lek muriqna”.
Pencanang atau Penjambeqan merupakan suguhan perdana terhadap para tamu kalu sampai tidak menjambeq atau menyuguhkan rokok lekes (sirih) berarti kita dianggap tidak tahu adat. Sebab, adat mengatur pri kehidupan manusia dan segala aspeknya. Penjambeqan atau mamaq dapat dipakai sebagai obat jika orang sakit perut dan lainnya.
Rombong adalah lambang ruma tangga kedua penganten, ditandai dengan ponjol besar, berisi beras, padi, uang, dan sebagainya. Dilengkapi dengan cobek, centong, dua ekor ayam (jantan dan betina) melambangkan beternak sedangkan kelapa, jagung, padi melambangkan pertanian. Rombong ini dipikul dan ditata sedemikian rupa sehingga tampak berisi dalam kehidupan diatas bumi ini. Laca-laca atau jarak. Sebagai laca-laca biasanya digunakan anak palu (alu). Alu adalah sepotong kayu yang dipakai menumbuk padi pada lesung. Laca-laca adalah batas antara yang benar dan yang salah.
Pisolo berarti utusan atau duta yang bertugas untuk menanyakan kesiapan pihak wanita untuk menerima kedatangan rombongan penyorong. Siap dalam arti tempat tersedia, keluarga dan undangan sudah berkumpul atau belum. Pembayun merupakan ketua rombongan yang mengawasi dan membimbing agar selalu menunjukkan sikap sopan santun. Pembayun ini disebut juru bicara penganten laki-laki dalam rangka penyelesaian adat aji krame dengan melaporkan seluruh gegawa yang dibawa.
Penampi merupakan juru bicara dari pihak penganten wanita dalam rangka menerima, memutuskan tali jinah atas sorong serah aji krame penganten laki-laki dan penganten wanita dengan kesepakatan terdahulu oleh kedua belah pihak keluarga. Penampi ini dilengkapi dengan sebuah tempat atau wadah berupa tikar atau alu berada ditenagh-tengah pembayun dan penampi disebut dengan laca-laca. Penampi dilengkapi oleh tokoh Pengemban Ugami, Kepala Desa, Pengemban Adat, serta Wande warga.
Urutan Prosesi Sorong Serah Aji Krame yaitu: (1) Persiapan Arta Gegawan, (2) Persiapan Penampi, (3) Kedatangan Pisolo, (4) Kedatangan duta Krama/ Pembayun Rombongan, (5) Penyerahan Aji Krame dan penerimaan Aji Krame, (6) Megal Tali Jinah, (7) Do’e selamet, (8) Berselawat (Pembagian Uang saksi), (9) Penutup.
Kita sudah sepatutnya bangga terhadap budaya yang diwariskan oleh nenek moyang, bukannya merasa terbebani dengan adat yang ribet. Kita perlu mengetahui makna apa yang sebenarnya terkandung disetiap symbol-symbol yang ada pada tradisi tersebut. Budaya adalah cerminan sebuah bangsa dan Negara Indonesia dikenal memiliki keberagaman budaya. Kita sebagai generasi bangsa sepatutnya bersyukur karena memiliki tradisi yang masih dijunjung hingga saat ini ditengah perkembangan zaman yang sangat pesat. Mencintai budaya berarti mencintai jati diri, karena kita dilahirkan oleh budaya tersebut. Perbedaan itulah yang membuat kita menjadi satu dalam Indonesia. Saya bangga menjadi bagian dari orang Sasak NTB dan menjadi penerus untuk melestarikan budaya Sasak.
Nilai baik yang terkadung di dalam Sorong Serah Aji Krame adalah nilai kebersamaan yang kental antara pihak laki-laki dan perempuan, menghormati dan menjunjung kaum perempuan, dan mencerminkn kerukunan antar masyarakat.
1. Sesirah (Otak Beli),Bokor/ Leweng, Osap, Benang Katak, Jarum dengan Benangnya, Sebilah keris.
2. Pudak Arum, Leweng bersama kain putih ukuran setelukungan.
3. Salin Dede, Leweng bersama kain batik ragi kodek.
4. Poniol Ceraken, Ponjol dari bamboo, ceraken yang isinya bermacam bumbu.
5. Olen-olen, Kotak/ Dungki yang isinya kain tenun berjumlah sesuai aji.
6. Nampak Lemah, Leweng bersama uang ringgit /kepingan uang 33 keping.
7. Pemegat , Piring yang isinya uang sejumlah Rp 100.000,00
8. Pencanangan / Penjambeqan, Penginang tempat rokok lekes
9. Rombong , Ponjol besar / gadang berisi beras , padi, jagung, kelapa, sayur mayor, buah-buahan, cabe, bawang merah dan putih, ayam/itik.
10. Laca-laca, Alu ditaruh antara pembayun dan penampi.
Sesirah (Otak Beli ) melambangkan dalam Aji Krame Sorong Serah pada tempat tertinggi yaitu kepala (Sasak Otak) asal muasal Sesirah atau Otak Beli menurut pitutur leluhur , dulunya setiap putri Raja/ Penganten wanita apabila kawin diikuti oleh Sepangan (budak), akan tetapi atas dasar kemuliaan manusia (HAM), maka sekarang sepangan tersebut digantikan dengan kain putih dan kain hitam (Ragi Komak). Hal ini melambangkan lain jenis kain yang ditempatkan dalam suatu wadah yaitu Bokor Emas atau leweng, dialasi dengan Osap (penutup muka orang yang meninggal dunia) allu diikuti dengan setukel Benang katak tampak dara, ditusukkan jarum dengan baduknya lalu dimasukkan sebilah keris pada ikatan benang tadi. Sesirah ini dibawa pada waktu besejati, beselabar, sampai dengan Sorong Serah. Pada acara Sorong Serah Aji Krame sesirah ini mempunyai aturan tersendiri dalam penataannya didalam leweng, apabila mmepelai sudah dinikahkan maka kain putih berada pada bagian atas dari kain hitam. Sebaliknya, apabila Sorong Serah dilaksanakan sebelum akad nikah maka kain hitam berada dibagian atas kain putih.
Pudak Arum ,Kain putih istilah didalam suku Sasak disebut “Sapuq Pengarat” atau Pudak Arum. Kain ini diperuntukkan kepada Kepala Dusun (Kadus) sebagai pemimpin yang telah memberikan jaminan keselamatan bagi rakyatnya.oleh karena itu suatu kewajaran untuk memberikan penghargaan cindera mata yang berupa kain putih yang akan digunakan sebagai ikat kepala (Sapuq).
Salin Dedeng / Salin Dede, Dedeng istilah Sasaknya adalah berereng/beredeng, yang artinya menghangatkan tubuhnya menggunakan api. Pada zaman dahulu prosesi ini dilakukan untuk penyembuhan bagi para ibu yang telah melahirkan. Setelah besar anaknya diambil orang, dalam hal ini untuk menyenangkan hatinya maka diberikanlah sang ibu selembar kain sebagai penghargaan.
Ceraken ,Ceraken adalah lambang kesehatan bagi kedua penganten. Ceraken diisi dengan reragian, sekuh (kencur), kunyiq (kunyit), untuk obat-obatan. Jaum (jarum) maknanya untuk menjahit atau memperbaiki apabila terjadi tidak saling memahami, pisau (ladik) memiliki makna menjaga diri, Semprong memiliki makna sebagai penerang dalam kehidupan, sedangkan bawang artinya mengantisipasi cemoohan bagi wanita atau menjaga agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Olen adalah suatu benda berbentuk kotak dihias luanya dengan cukli disebut juga dungki artinya uli-ulian atau hasil usaha sendiri. Olen sebagai lambang Aji yang dibuat dari kain Sesek buatan sendiri sesuai harga aji.
Nampak Lemah, Nampak berarti kelihatan. Lemah berarti tanah, artinya bias disaksikan oleh mata. Nampak lemah artinya mapan dalam keberadaan dalam status sosial seseorang dalam masyarakat terbukti dapat dilihat atau diselesaikan oleh keluarga atau lapisan masyarakat lainnya dan langsung diterima sebagai masyarakat. Dalam Sorong Serah Aji Krame ada tiga unsur yang mendasar yaitu: agama, pemerintah, dan masyarakat.
Pemegat , Pemegat atau yang sering disebut Pemutus Pebaos. Setelah di sorong dan di serah aji krame oleh pembayun diterimalah oelh pembayun penampi dan mengeceknya sesuai dengan penyerahan pembayun pemeserah. Pengecekan ini disaksiakn peserta siding adat. Jika ternyata cukup barulah diputuskan atau dipegat yang ditandai dengan memutuskan tali uang yang sudah ditentukan sebagai pemegatnya dengan dipegatinya pemegat ini dinyatakan bahwa Sorong Serah Aji Krame disebut sah. Terakhir , oleh yang diserahkan pemegat tali jinah ini, mengucapkan kaat-kata sebagai berikut: “sesampun puput tali jinah puniki tan onang hang gugat kaping pungkur”. Dalam bahasa Sasak artinya “ Endeqne kanggo ta gugat atawa teraosang lek muriqna”.
Pencanang atau Penjambeqan merupakan suguhan perdana terhadap para tamu kalu sampai tidak menjambeq atau menyuguhkan rokok lekes (sirih) berarti kita dianggap tidak tahu adat. Sebab, adat mengatur pri kehidupan manusia dan segala aspeknya. Penjambeqan atau mamaq dapat dipakai sebagai obat jika orang sakit perut dan lainnya.
Rombong adalah lambang ruma tangga kedua penganten, ditandai dengan ponjol besar, berisi beras, padi, uang, dan sebagainya. Dilengkapi dengan cobek, centong, dua ekor ayam (jantan dan betina) melambangkan beternak sedangkan kelapa, jagung, padi melambangkan pertanian. Rombong ini dipikul dan ditata sedemikian rupa sehingga tampak berisi dalam kehidupan diatas bumi ini. Laca-laca atau jarak. Sebagai laca-laca biasanya digunakan anak palu (alu). Alu adalah sepotong kayu yang dipakai menumbuk padi pada lesung. Laca-laca adalah batas antara yang benar dan yang salah.
Pisolo berarti utusan atau duta yang bertugas untuk menanyakan kesiapan pihak wanita untuk menerima kedatangan rombongan penyorong. Siap dalam arti tempat tersedia, keluarga dan undangan sudah berkumpul atau belum. Pembayun merupakan ketua rombongan yang mengawasi dan membimbing agar selalu menunjukkan sikap sopan santun. Pembayun ini disebut juru bicara penganten laki-laki dalam rangka penyelesaian adat aji krame dengan melaporkan seluruh gegawa yang dibawa.
Penampi merupakan juru bicara dari pihak penganten wanita dalam rangka menerima, memutuskan tali jinah atas sorong serah aji krame penganten laki-laki dan penganten wanita dengan kesepakatan terdahulu oleh kedua belah pihak keluarga. Penampi ini dilengkapi dengan sebuah tempat atau wadah berupa tikar atau alu berada ditenagh-tengah pembayun dan penampi disebut dengan laca-laca. Penampi dilengkapi oleh tokoh Pengemban Ugami, Kepala Desa, Pengemban Adat, serta Wande warga.
Urutan Prosesi Sorong Serah Aji Krame yaitu: (1) Persiapan Arta Gegawan, (2) Persiapan Penampi, (3) Kedatangan Pisolo, (4) Kedatangan duta Krama/ Pembayun Rombongan, (5) Penyerahan Aji Krame dan penerimaan Aji Krame, (6) Megal Tali Jinah, (7) Do’e selamet, (8) Berselawat (Pembagian Uang saksi), (9) Penutup.
Kita sudah sepatutnya bangga terhadap budaya yang diwariskan oleh nenek moyang, bukannya merasa terbebani dengan adat yang ribet. Kita perlu mengetahui makna apa yang sebenarnya terkandung disetiap symbol-symbol yang ada pada tradisi tersebut. Budaya adalah cerminan sebuah bangsa dan Negara Indonesia dikenal memiliki keberagaman budaya. Kita sebagai generasi bangsa sepatutnya bersyukur karena memiliki tradisi yang masih dijunjung hingga saat ini ditengah perkembangan zaman yang sangat pesat. Mencintai budaya berarti mencintai jati diri, karena kita dilahirkan oleh budaya tersebut. Perbedaan itulah yang membuat kita menjadi satu dalam Indonesia. Saya bangga menjadi bagian dari orang Sasak NTB dan menjadi penerus untuk melestarikan budaya Sasak.
Nilai baik yang terkadung di dalam Sorong Serah Aji Krame adalah nilai kebersamaan yang kental antara pihak laki-laki dan perempuan, menghormati dan menjunjung kaum perempuan, dan mencerminkn kerukunan antar masyarakat.
Semoga kita tetap bisa melestrikan adat istiadat dan budaya sasak yang sudah diwariskan secara turun temurun
BalasHapusIyaa semoga kita bisa istiqomah.
Hapussemoga kita bisa melestarikan budaya kita.
BalasHapusSemngatt
HapusHarus tetap untuk di lestarikan
BalasHapusInfo nya bagus bnget jadi kita bisa tau alur tradisi pernikahan suku sasak...👍👍👍👍👍👍👍untuk blok ini
BalasHapusSangat membantu. Kalau bisa sumber data atau referensinya ditulis dan ditambah yaaa.
BalasHapusArya, sangat membantu ya dalam mengenal karakter cewek sasak soooo bisa cepet dapetin wkwkwkwkwkw
HapusWe should keep our cultur and tradition in order our next generation can see it
BalasHapusGjod cintai budaya lokal 😊 ditunggu postingan selanjutnya
BalasHapusSangat bermanfaat, terus lestarikan budaya sasak.
BalasHapusMari kita lestarikan bersama
HapusSebelumnya saya koment, saya should say thanks so deep pada penulis karena memiliki kemauan dan keberanian untuk memperkenalkan adat dan budaya Sasak pada dunia. Sebagai putra daerah saya sangat mengapresiasi tulisan ini. Akan tetapi, Catatan ini belum utuh mendeskripsikan esensi dan eksistensi benda-benda yang dijadikan simbol tehadap pola pikir orang-orang sasak.
HapusContoh: apa itu Arta gegawean. Tiba dibahas begitu saja. Saya as reader this note jadi gagal faham. masih banyak lagi yang harus, misalnya, esensi benda-benda yang digunakan sebagai lambang dalam upacara.
Oya hadirkan foto benda-benda yang disebut dalam tulisan anda juga ya.
Salam Budaya!!!
Saya mengucapkan banyak terimakasih kak bas atas masukannya. Maaf karena tulisan ini masih banyak kekurangannya. Saya akan mencoba mencaritahu lebih mendalam lagi kak masalah benda-benda itu dan akan mencoba mencari gambar-gambarnya.
HapusKeren, luarbiasa. Sangat bermaaf trimasih bnyak infonya.
BalasHapusSangat bermanfaat kak..
BalasHapusTerimkasi infonya. Ternyata sasak kayak akan budaya
BalasHapusInfonya sangat bermanfaat sekali terutama untuk anak lombok zaman now agar lebih mengetahui kebudayaan-kebudayaan suku sasak yang ada
BalasHapusDitunggu postingan selanjutnya min ☺️☺️☺️
BalasHapusPenting buat anak muda zaman skrng baca hal2 kaya gini..
BalasHapusKarna banyak dari kita gk ngerti sma budaya sendiri, malah lebih bangga sma budaya lain..
Good 👍👍 creation of nuripadatul96.blogspot.co.id
BalasHapusTerimakasih, sngat bermanfaat informasinya. Tetap lestarikan budaya lokal.
BalasHapusNice 👍👍
BalasHapusNice 👍👍
BalasHapusterimakasih infonyaa yaa
BalasHapusWhat a beautiful Lombok 😍
BalasHapusWhat a beautiful Lombok 😍
BalasHapusSangat bermanfaat terimakasih
BalasHapusSangat bermanfaat,, terima kasih infox
BalasHapusJgn pernah berhenti untuk mencintai tradisi, sungguh tradisi yang sangat unik dan menarik...
BalasHapusWah tradisi yang unik, jadi pengen sorong serah...! Good job.
BalasHapusJadi baper abis bacanya 😍😍 .
BalasHapusSangat bermanfaat 👍
sangat menambah wawasan,mari lestarikan,karna ini adalah tradisi bukan formalitas atau sekedar basa basi
BalasHapusKeren
BalasHapus